Bisnis Wisata bukan Franchise
Umumnya keunikan/ karakteristik tersebut diolah menjadi barang dagangan menarik dari sebuah produk wisata. Keunikan/ kharakteristik lalu dijadikan Pengelola obyek wisata sebagai keunggulan yang dimiliki.
Jika demikian begitu, sudah seharusnya tidak ada obyek wisata yang sepi pengunjung?
.
Letak perbedaan adalah pada Manajemen yang mencakup pemasaran dan operasional. Pada umumnya agrowisata baru, hasil dari diversifikasi usaha bidang perkebunan, terkendala masalah manajemen operasional. Sebagai salah satu contoh adalah dalam hal merubah “mindset”pekerja perkebunan menjadi pekerja perkebunan + pekerja pariwisata. Beberapa contoh diantaranya adalah; hostility, pengaturan jadwal hari libur dan menciptakan iklim lingkungan penduduk yang kondusif bagi iklim kepariwisataan.
Berbeda dengan bidang usaha lainnya, justru pada hari Libur Nasional & Sabtu/ Minggu, semua karyawan obyek wisata harus masuk kerja. Sebagai gantinya, mereka hanya dapat libur pada hari kerja. Jadi kerja Hari Minggu bukan dihitung kerja lembur, kecuali Hari Libur Nasional kecuali bila tidak ingin hari tersebut di ganti pada hari kerja. Masalah lain yang dihadapi pengelola agrowisata adalah lamanya izin birokrasi untuk mendapat persetujuan pembangunan fasilitas baru di perkebunan milik pemerintah. Sehingga agrowisata tersebut sulit mengikuti dengan cepat trend wisata.
1 komentar:
Saya termasuk yang bangga tapi kecewa dengan Tirto Arum karena harga karcis Tirto Arum yang dulu terjangkau, sekarang sudah mahal bagi kebanyakan orang Kendal.
Padahal kami merasa ikut membesarkan Tirto Arum seperti sekarang ini. Miris rasanya melihat yang bisa menikmati Tirto Arum, hanya orang2 yang mampu, apalagi dari luar kota Kendal.
Gurit, Sukorejo
Posting Komentar