bisnis online

Rabu, 27 Mei 2009

Flying Fox - Primadona Outbound


Kini hampir semua obyek wisata outbound hampir memiliki Flying Fox (Rubah Terbang) yaitu permainan meluncur - terbang melayang, seperti layaknya pahlawan lagendaris Zoro atau Superman pada sebuah kawat baja. Keberadaan Flying Fox boleh dikatakan hampir bisa diidentikan dengan outbound.

Ketika Tirto Arum Baru, Kendal memulai untuk pertama kalinya di tahun 2004 di Jawa Tengah (pemasangan perangkat flying fox secara permanen) , jenis permainan ini banyak menarik minat banyak pengunjung. Peliputan pemberitaan media masa ketika itu ikut andil dalam memasarkan Flying Fox di Tirto Arum Baru. "Click Berita terkait!"

Dalam Bisnis Agrowisata, copy paste (mengadopsi) suatu wahana permainanan yang berprospek sering terjadi. Seperti halnya sukses Jalan Pijat Refleksi yang dibangun tahun 1999 di Tirto Arum banyak ditiru obyek wisata lainnya.

Namun amat disayangkan, dalam mengadopsi wahana dan permainan baru, strategi untuk membuat nilai tambah dan unik sering dilupakan - "Tidak hanya hadir dan sebagai pelengkap yang sudah ada"

Begitu pula Flying Fox. Sedari awal Flying Fox di Tirto Arum tahun 2004 dibuat unik dan bernilai tambah yaitu dengan titik start dari atas "Pohon Kelapa" dan terbang melayang di atas sungai buatan. Andrenalin akan terpacu saat naik ke atas pohon kelapa dengan tangga pancal dan mencapai bordes start di atas pohon kelapa.

Di Umbul Sidomukti lain lagi. Nilai tambah flying fox di Umbul Sidomukti, Gunung Ungaran ialah lintasan di ketinggian 75 meter, diatas jurang yang menjadi flying fox tertinggi di Jawa Tengah. Tentunya keunikan tersebut harus dibuat sesuai dengan karakteristik lansdcape, utamanya segmen pasar yang dituju: anak2, remaja, dewasa atau orang tua.

Lain lagi dengan Flying Fox di Owabong, Purbalingga. Akhir finish Flying Fox di Owabong berada di kolam renang dengan pemberhentian menabrak bantalan plampung. Dengan sedikit nekat kita bisa merasakan sensasi mendarat dengan posisi kepala di dalam air dalam keadaan badan terbalik.

Mengadopsi wahana/ permainan dengan nilai tambah dan unik adalah bernilai positif, apalagi membuat sesuatu yang baru. Seperti Umbul Sidomukti, setelah membangun 1.Kolam Renang Buatan tertinggi dari permukan laut se-Indonesia, 2.Lintasan Flying Fox dan Marine Brigde diatas jurang dengan ketinggian 75 m, 3.Kini tengah berencana membuat Boongie Jumping dengan ketinggian yang sama.

Jumat, 01 Mei 2009

Bisnis Agrowisata versus Rokok

Mungkin kalau PERDA larangan merokok diberlakukan di tempat-tempat umum dengan tegas diberlakukan, orang pertama yang takut masuk ke Indonesia adalah orang berkebangsaan "Maroko". Pasalnya banyak pengumuman DILARANG MAROKO" – "DILARANG MAROKO” ada dimana-mana.

Jauh sebelum Fatwa MUI 2009 tentang “Merokok itu Haram”, 1999 ketika peralihan manajemen di Tirto Arum, peraturan larangan merokok sudah diberlakukan baik untuk karyawan lama maupun dalam seleksi penerimaan karyawan baru. Hal tersebut beralasan karena tema Bisnis Agrowisata yang mengusung pendidikan dan hidup sehat dengan back to naturenya sangatlah bertolak belakang dengan kebiasaan merokok.

Bayangkan bila anak anda ketika sedang menunggu antrean flying fox melihat operatornya bekerja sambil merokok. Atau pramusaji di restaurant merokok di jam istirahat mereka. Walaupun ayah si anak mungkin perokok dan tidak menginginkan anaknya jadi perokok, dengan melihat pekerja agrowisata merokok si anak akan berpendapat merokok itu tidak seberbahayanya seperti kampanye anti rokok yang ia sering dengar.

Rokok pernah menjadi soulmate saya puluhan tahun. Saya akui sulit menghentikan kebiasaan merokok dan saya dapat berargumen mati-matian pada siapa saja yang menghentikan kebiasaan saya merokok.

Akibatnya banyak dari karyawan saya saat interview mengaku tidak merokok, ternyata mereka kedapatan merokok. Untuk kasus tersebut, saya berlakukan sistem "denda" bagi siapa saja yang ketahuan merokok dan yang tahu tapi tidak melaporkannya. Sebaliknya bagi karyawan/ istri/ anak yang melaporkan dapat bagian dari denda tersebut, dan sisanya dimasukkan dalam kas kesejahteraan karyawan.

Bagi saya perokok merupakan pahlawan karena: 1. Mengorbankan kesehatan dirinya untuk orang lain dengan memberikan kontribusinya ke negara dari sektor pajak, 2. Memperluas tenaga kerja dalam industri rokok dan perkebunan tembakau.

Merokok adalah hak setiap orang, rokok dijual di Tirto Arum, tetapi tidak untuk karyawan Tirto Arum karena karyawan di Tirto Arum adalah aset perusahaan. Bukan saja perusahan akan rugi kalau karyawannya sakit tetapi juga budget untuk membeli rokok akan amat sangat-sangat berguna bila dipakai untuk kesejahteraan mereka sendiri.