bisnis online

Sabtu, 22 Januari 2011

Lintas Petang: “Permainan Outbond Bagi Anak Penyandang Tuna Netra (MNC TV)

"Link KMC di MNC TV.com"

Outbond menjadi alternatif bagi masyarakat untuk melepas stress, namun outbond juga bisa dilakukan para penyandang tuna netra. Dengan keterbatasan penglihatan, mereka dapat melewati rintangan dengan baik.

Anak-anak begitu antusias, untuk mencoba permainan outbond pertama kalinya. Tak jarang, anak-anak dari SLBA, terjatuh atau terperosok saat melewati rintangan yang cukup tinggi, bahkan beberapa anak menangis dan berteriak.

Rasa penasaran mencoba permainan outbond dapat menaklukkan rasa takut mereka. Empat tahun pak Jarot Sujadi memendam keinginan agar para penyandang tuna netra dapat belajar dan merasakan pengalaman seperti anak-anak lainnya, untuk bermain outbond. Pengawasan, instruksi ekstra serta kesabaran, menjadi hal penting agar anak-anak dapat melewati rintangan tanpa rasa takut.

Berita terkait:

Menangis Saat Cicipi Flying Fox (INDOPOS)
Penyandang Cacat Menikmati Alam dengan Outbound (Liputan 6 SCTV)


Menangis saat Cicipi Flying Fox (INDOPOS)

ADA yang tidak biasa di Kampung Main Cipulir (KMC), Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kemarin. Di tempat tersebut, puluhan anak tunanetra diuji ketangkasan dalam fun game, out bound dan berkuda. Pusat agrowisata secara khusus menghibur anak yang berasal dari murid SLBA, Lebak Bulus Jakarta Selatan Ayu Yuniarsi, misalnya. Dia tak kenal takut ketika harus mencoba flying fox, labirin hingga mencoba perahu getek. ”Outbond baru pertama kali ini merasakannya".

Selamanya ini hanya mendengar saja,” akunya gembira. Lain lagi yang dialami Sasa ketika bermain di arena out bond itu. Ia sempat menangis takut karena harus memegang ayam. Cara itu memang dilakukan panitia untuk mengenalkan kepada anak-anak bentuk hewan sungguhan. ”Belum pernah pegang ayam, kelinci apa lagi naik kuda. Di sekolah kan belum Ada,” ucapnya sesegukan sembari menyeka air mata.

Program outbound for the visually impaired secara khusus dirancang KMC untuk tunanetra. Selain bisa menikmati sensasi out bond, tetapi anak-anak juga dapat mencoba ketangkasan. Menguji nyali dan mengajarkan kekompakan kerjasama tim. ”Outbond untuk tunanetra ini baru pertama kali di Indonesia,” kata Jarot Sujadi konsultan KMC yang merancang program itu. Suasana outbond dikonsep dengan nuansa pedesaan alami dan rindang pepohonan.

Memacu adrenalin pengunjung yang ingin bertualang. Selain belajar anakanak juga bisa dibimbing para instruktur. ”Bisa latihan fisik juga emosi bagi anak tunanetra,” terangnya. Enaknya lagi, ketika mencoba mancing ikan yang tersedia di lokasi. Komplek seluas tiga hektar itu juga dilengkapi dengan futsal, kolam renang. Lengkap dengan saung serta penginapan bagi yang datang rombongan. Ada pula camping ground yang bisa dimanfaatksn untuk tim beregu dan rombongan keluarga. Dijelaskan Jarot Sujadi, selain untuk anak sekolah KMC juga disiapkan bagi family gathering, pesta pernikahan, arisan dan meeting. ”Jarak tidak begitu jauh dan mudah dijangkau bagi warga Jakarta yang ingin menikmati liburan sambil belajar,” katanya. (yer).

Berita Terkait:

Lintas Petang: "Permainan Outbound bagi Penyandang Tuna Netra" (MNC TV)
Penyandang Cacat Menikmati Alam dengan Outbound (Liputan 6 SCTV)

Penyandang Tuna Netra Menikmati Alam dengan Outbound (Liputan 6 SCTV)




22/01/2011 13:14 Julianus Kriswantoro
Liputan6.com, Jakarta: Berkegiatan di luar ruang atau outbound bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk para penyandang tuna netra. Kegiatan ini bisa mengasah kemampuan dan melatih kepercayaan diri mereka. Hal tersebut seperti dilakukan murid-murid Sekolah Luar Biasa (SLB) A Pembina Tingkat Nasional, Jakarta Selatan, belum lama ini
Satu demi satu permainan bisa mereka coba. Mulai dari melewati halang rintang, memanjat tali, meniti jembatan kayu dan tali, tarik tambang, hingga flying fox. Tentunya, hal itu menjadi pengalaman baru yang menyenangkan bagi mereka
Selain mencoba kegiatan fisik yang jarang dilakukan, mereka juga berkesempatan mengenal alam, mengenal jenis buah-buahan, hewan, dan mencoba menunggang kuda. Dengan demikian, kekurangan indera penglihatan bukanlah halangan untuk mencoba sesuatu yang baru.(BJK/ANS)
Berita Terkait: